Keagungan Kitab Ihya’ Ulumuddin Keagungan Kitab Ihya’ Ulumuddin Siapakah yang tidak mengenal kitab Ihya Ulumuddin karya imam al-Ghazali ? namanya sahaja sudah tidak asing di telinga kaum muslimin, dan dibaca umat muslim dengan panduan para ulama di seluruh penjuru dunia. “Hampir Saja Posisi Ihya Menandingi Al-Qur’an”(maksudnya adalah karena sangat banyaknya umat muslim yang mengulang-ngulang pembacaan ihya). Sanjungan Tersebut Disampaikan Oleh Tokoh Karismatik `Ulama’ul-Islam Al-Imam Al-Faqih Al-Hafizh Abu Zakariya Muhyiddîn An-Nawawi Atau Lebih Dikenal Dengan Sebutan Imam Nawawi Shahibul-Majmu`, Yang Hidup Dua Abad Pasca Imam Ghazali. Quthbil-’Auliya’ As-Sayyid Abdullah Al-`Aydrus Berpesan Kepada Segenap Umat Islam Untuk Selalu Berpegang Teguh Pada Al-Qur’an Dan Sunnah. Sedangkan Penjelasan Keduanya, Menurut Beliau, Telah Termuat Dalam Kitab Ihya Ulumiddin Karya Imam Ghazali. Dua Komentar Ulama Tadi Telah Membuktikan Keagungan Kitab Ini Dan Besarnya Anugrah Yang Diraih Oleh Imam Ghaza...
FARDLU KIFAYAH FARDLU KIFAYAH Ketahuilah bahwa fardlu tidak berbeda dengan yang tidak fardlu, kecuali dengan menyebutkan bahagian-bahagian ilmu.Dan ilmu-ilmu itu dengan disangkutkan kepada fardlu yang sedang kita bicarakan ini, terbagi kepada : ilmu syari’ah dan bukan ilmu syari’ah. Yang dimaksudkan dengan ilmu syari’ah ialah yang diperoleh dari Nabi-Nabi as. Dan tidak ditunjukkan oleh akal manusia kepadanya, seumpama ilmu berhitung atau percobaan seumpama ilmu kedokteran atau pendengaran seumpama bahasa. Maka ilmu-ilmu yang bukan syari’ah, terbagi kepada : ilmu yang terpuji, ilmu yang tercela dan ilmu yang dibolehkan. Ilmu yang terpuji, ialah yang ada hubungannya dengan kepentingan urusan duniawi, seperti ilmu kedokteran dan ilmu berhitung. Dan itu terbagi kepada fardlu kifayah dan kepada ilmu utama yang tidak fardlu. Yang fardlu kifayah, ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat dike-sampingkan dalam menegakkan urusan duniawi, seumpama ilmu kedokteran. Karena pentingnya dalam pemel...